Followers

Popular Posts

Search

Ketik kata yg ingin dicari, kemudian tekan enter

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Rabu, 01 Januari 2014

RESIGN: Antara Prinsip, Akad, dan Mekanisme Kerja (1)

     No comments   
Sore tadi (Selasa, 31 Desember 2013) saya resmi mengundurkan diri dari perusahaan brownies kukus Mu2FiN. Di sana saya bisa bertahan sampai satu setengah tahun. Al-Hamdu lillah


Pengunduran diri saya bukan lantaran dilandasi persoalan materi, bukan juga masalah jenis pekerjaannya. Bagi saya pribadi, selama bekerja di pabrik brownies kukus "Mu2Fin", hal itu tidak ada yang patut untuk dipersoalkan. Semuanya damai, cukup dan wajar. Yang jadi ganjalan hingga saya memutuskan untuk resign (mengundurkan diri) adalah persoalan yang menyangkut prinsip saya pribadi dalam menjalankan akad yang sebelumnya telah dibangun antara saya dan atasan, serta persoalan implementasinya dalam mekanisme kerja yang diterapkannya selama saya bekerja di sana.

Bagi sebagian (atau bisa jadi kebanyakan) orang, boleh jadi persoalan demikian bukanlah persoalan berarti, apalagi bila sampai harus mengundurkan diri. Tapi bagi saya justru persoalan-persoalan ini lebih besar nilainya melebihi besarnya persoalan-persoalan materi. 

Semasa saya berusaha menyelesaikan sekolah Mu'allimin (Jenjang sekolah setingkat SMA di Pesantren Persatuan Islam) tahun 2002-2005, saya menjalani sekolah dengan sambil bekerja untuk bisa membiayainya. Jam kerjanya sendiri adalah seluruh waktu selama di luar jam sekolah saya. Maklum, pekerjaan saya waktu itu adalah menjadi satpam di rumah salah seorang teman saya. Dan anda tau berapa upah saya? Upah saya waktu itu hanya jaminan biaya sekolah (biaya SPP bulanan Rp 15.000/bln, ongkos sekolah 3000/hari, dan jaminan peralatan sekolah), serta jaminan makan sehari-hari. Saya lalui kerja itu sampai dua tahun, dan enam bulan berikutnya (karena sekolah sudah beres) saya mendapat upah 250 ribu/bulan. Tidak pernah sedikit pun saya mengeluh atau merasa keberatan. Sebab apa yag berlangsung selama itu adalah sesuai benar dengan apa yang telah disepakati bersama, antara saya dan atasan dalam akad awal kerja. Jadi secara selintas saja, dengan melihat latar belakang saya seperti itu, anda seharusnya bisa mendapatkan gambaran bagaimana sikap saya dalam memaknai posisi materi di persoalan kerja ini.
(Berseri....)

0 komentar:

Posting Komentar