Followers

Popular Posts

Search

Ketik kata yg ingin dicari, kemudian tekan enter

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Tampilkan postingan dengan label Soekarno. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Soekarno. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 September 2011

Antara 'Ashabiyyah dan Ilahiyyah, Meluruskan Polemik Panjang Sejarah Indonesia

Bagi saudara-saudara yang suka membaca sejarah masa-masa awal kemerdekaan, tentu tidak asing lagi dengan peristiwa besar, perdebatan sengit, antara Soekarno yang mengusung nilai cinta kebangsaan ('ashabiyyah) sebagai asas perjuangan, dengan Natsir yang mempertahankan ideologi ilahiyyah sebagai landasan utama perjuangannya. Polemik ini sempat menyita perhatian nasional dan internasional diakibatkan oleh kedua-duanya melakukan polemik tersebut dengan cara-cara yang sangat mempesonakan. Argumentasi dan filosofi berfikir mereka ditunjang oleh cara-cara berdiskusi yang terampil dan sarat dengan nilai-nilai akademis.

Meskipun demikian, baik secara langsung maupun tidak, pada dasarnya polemik mereka tidak bisa dilepaskan dari keterbatasan latar belakang pendidikan, kultur sosial tempat mereka dibesarkan dan alur pemikiran yang berbeda, sehingga sedikit banyaknya mempengaruhi kesuksesan ataupun kemandegan dialog antar mereka.

Sayangnya, ujung dari dialogis itu harus berakhir dengan situasi yang tidak sarat dengan metodologi dialogis itu sendiri. Keputusan yang diambil sebagai penutup dari polemik tersebut berujung pada pemutusan sepihak, sehingga secara nilai dialognya, polemik tersebut boleh dikatakan mengambang tak terselesaikan. Apa yang diusulkan Natsir begitu juga yang diusung Soekarno tidak mencapai keputusan mufakat. Majlis yang menjadi tempat mereka bahas dan persoalan 'ashabiyyah dan ilahiyyah dibubarkan secara paksa, sementara pemerintah memutuskan secara sepihak untuk kembali pada Undang-undang 1945.
Penulis di sini tidak ada maksud untuk memaparkan pakta-pakta sejarah mengenai polemik tersebut. Mengenai persoalan pakta sejarah itu semua bisa saudara sekalian temukan di berbagai litelatur yang sudah dijual bebas (seperti dalam bukunya Deliar Noer, Ahmad Suhelmi, Capita Selecta M.Natsir, maupun di buku barunya M. Dzulfikriddin). Penulis di sini hanya ngin mengupas persoalan tersebut dari sisi akar persoalan yang menjadi dasar tumbuhya polemik tersebut. Tujuan utamanya, semoga dengan usaha penulis ini sidang pembaca bisa memahami secara jelas akar pokok persoalannya sehingga bisa memutuskan yang seharusnya diputuskan.

ilahiyah sebagai landasan perjuangan dan kenegaraan.

(Belum beres, MASIH ADA LANJUTANNYA)