Followers

Popular Posts

Search

Ketik kata yg ingin dicari, kemudian tekan enter

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Jumat, 31 Mei 2013

Ada Apa dengan Manusia?

          No comments   
Ketika malam menepati janjinya
akan datang dikala mentari terbenam
akan pergi di tiap kali fajar kembali

Ketika air menepati janjinya
akan mendidih dikala panas menerpa
akan beku di saat dingin merayu syahdu

Di saat aku bersama mereka
Ketika hidupku dikelilingi mereka
Ujaran janjinya
semua menjadi nyata
semua menjadi pasti
semua ujarannya terbukti

Di saat manusia bersama mereka,
Tak henti-hentinya mereka menebar sifat pasti
Hingga manusia menjadi pintar ilmu astronomi, 

pintar ilmu matematika, fisika, kimia, dan ilmu pasti lainnya

Namun Entah Mengapa..

Ketika manusia bergaul dengan manusia lainnya,
Ilmu yang lahir bukanlah ilmu pasti
yang banyak lahir adalah ilmu Apologi
yang lahir adalah ilmu retorika dusta,


Yang berkembang dari pergaulan bersama mereka adalah hasrat kekuasaan,
Seakan kebohongan adalah magnet kesucian
yang ujung positif untuk berjaga diri

dan ujung negatif buat mengelabui

Ada apa dengan manusia??

Kurindukan Ashabul Kahfi

          No comments   
Kuingin masuki goa dan bermalam dalam naungan suci para Ashabul Kahfi
Biar di sana kutemukan ketenangan, keteduhan, keteguhan.
Kuingin kelilingi tepian pantai dalam jabatan tangan Hidir sang mu'alim,
Biar kuraba teka-teki dunia dalam penuh tanda tanya,
Biar kusapa mereka dengan suka cita para pengembara

Di goa sana...
Biar kulabuhkan pandangan, curahkan renungan, serap hikmah penghayatan.
Dindingnya berlumut basah kuyup, lembab, sejuk.
Baunya khas kemurnian alami batu, tanah, pasir dan kerikil.
Bersama kelelawar hitam aku berbincang.
Bersama semut-semut kecil bersemangat besar kita berujar perjuangan.

Duhai kawan..
Andai saja goa itu telah penuh sesak oleh kawan-kawan lainnya,
Biar saja lawang pintu itu jadi tempat buat aku duduk  bersandar
Biar saja kujadi anjing penjaga setia kalian semua
Tak mengapa...
Asalkan aku bersama kalian
Karena aku tak kuasa menahan gelora rindu dekap persahabatanmu

Di Pantai, Kurunuti Musa dan Khidir

          No comments   
Di ujung mata memandang
Dari pantai tempat berdiriku bersemedi
Kala mentari menyengat keringat, menyangrai pasir pesisir
Langit tampak menyatu bersama bumi
Garis lintang cakra buana tak kujumpa di sana
air laut, awan gemawan, semua biru tak berdebu.

Sayang, sapa itu membuyarkan
Teriak sang teman itu memecah ombak berarak
Mengajak aku bercengkrama dalam buliran pasir yang terbasahkan ombak lelah menumpah

Di tempat seperti ini kudengar kabar menakjubkan
Tentang sejarah perjalanan para pencari kebenaran
Tentang dua sosok manusia pembesar agama.

Akankah telapak kaki yang tengah mengukir pasir ini akan seperti kisah mereka?
Kutanyakan itu pada asa yang tersisa
Kutanyakan itu pada hati yang merasa
Kutanyakan itu pada langkah yang melangkah

Renungan Bimbang

          No comments   
Kerap kubertanya pada kenangan yang sempat kulukiskan
Kerap kubertanya pada asa yang melintas dalam bayang-bayang masa depan

Tentang eksistensi diri yang sedikit punya arti
Tentang waktu yang tak jua kuisi dengan makna yang berguna
Akankah lebih baik aku diam bisu tak berkata?
Akankah lebih baik aku diam kaku tak bergerak?
Ataukah aku berteriak saja bersama halilintar dan petir?
Ataukah aku berlari saja bersama derasan angin yang mendorong hujan?
 
Dalam sela waktu sepi menanti jawaban pasti,
Dari semak belukar pertanyaan,
masa silam itu kini bersaksi, berujar:
Aku adalah sejarah yang berguna bila kau ambil hikmahnya
Aku hanyalah masa lalu yang memberatkan jika kau hiasi ratapan
Sudahlah... tak usah kau berglimang duka kala menatapnya
sudahlah... tak usah tatapku penuh pesona seperti itu
Aku padamu penuh coretan hitam, putih, dan warna-warna cerah lainnya
Biarkan aku menampung bekas jejak langkahmu dalam ceruk-ceruk sejarah baru
Berangkatlah, bergeraklah, berkaryalah...
Suguhi aku kisah berwarna bolu rainbow dan kopi susu sekhas karyamu...
 
 
Dari samudera asa dan logika
Bandung, 19 Mei 2013 

Resah

          No comments   
Di dunia maya aku berdiam menunggu kabar
Tentang hidupmu hari ini
Tentang pemikiran, perasaan, dan obrolan
Tentang senyuman yang selalu kau taburkan

Berkali-kali dalam sehari
Bertubi-tubi aku hampiri
Hanya sekedar ingin kuobati rasa penasaran ini
Biar rasa kerinduan bisa kuuraikan

Nyatanya...
Alamatmu hanya menyisakan dinding-dinding kosong
Kotak suratmu seakan mulai berkarat tanpa isi, tanpa pesan
Rumah mayamu seakan tak bertuan..

" Sayang, harus ke mana kucari kabar...??"


Dalam senyap kota Bandung, 19 Mei 2013